Nah, bagi yang mengklaim STAVOLTnya sudah rusak/tegangan keluaran stavolt lebì kecil dari pada tegangan masukan , silakan siapkan beberapa peralatan penting ; 1. Obeng bunga/kembang, untuk lepas n pasang sekrup box stavolt 2. Solder+timah, untuk menyolder 3. AVO meter , untuk menguji komponen , juga untuk mengukur tegangan 4. Cobacabut dulu trasistor regulatornya, lalu ukur basis ada tegangan sekitar 0,3-0,5 volt tidak, kalau tidak kemungkinan resistor 120k putus, atau transistor A 1015 rusak. Kalau ada tegangan berarti kerusakan ad di bagian luar regulator ada yang terhubung singkat, silahkan teliti seperti dioda atau bisa juga FBT konslet. Delete Keluarcairan atau berbusa putih kehijauan pada kutub baterai maka stabilizer tidak diperlukan lagi. Read more » Labels: ilmu ups. Cara Memperbaiki / Service UPS, Lengkap Langkah Demi Langkah. Cara memperbaiki Service UPS semua merek step by step Berikut ini dijelaskan cara memperbaiki (service) UPS semua merek langkah demi langkah jCvVcz. Pengertian Stabilizer, Fungsi Stabilizer dan Cara Kerja Stabilizer Komputer – Kondisi daya listrik yang masuk dan kelur dalam sebuah personal computer atau PC kadang tidak stabil. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi hal tersebut. Namun, masalah tersebut sebenarnya bisa diatasi dengan sebuah perangkat keras bernama apa itu stabilizer? Bagaimana sebuah stabilizer bekerja? Semuanya akan dibahas secara tuntas dalam artikel ini secara singkat. Kamu juga akan mengetahui fungsi dari stabilizer. Berikut ulasannya buat StabilizerCara Pemasangan StabilizerMacam jenis StabilizerFungsi StabilizerCara Kerja StabilizerAkhir KataTak kenal maka tak tahu, begitulah sebuah pepatah pada pembahasan kali ini. Kamu harus mengetahui konsep dasar dari berasal dari kata stabil’, yakni terkendali dan kondisi tetap. Adapun secara makna keseluruhan, bahwa perangkat ini digunakan untuk menstabilkan tegangan listrik atau biasa dikatakan aliran listrik yang yang disebut juga sebagai power stabilizer ini digunakan jika terjadi tidak stabilnya aliran listrik akibat cuaca yang sedang berubah, listrik dicuri orang, atau adanya hambatan yang mendadak terjadi pada aliran listrik di dalam adanya perangkat ini, dijamin perangkat komputer tidak mudah rusak sehingga mesin komputer bekerja Pemasangan menyiapkan penginstallan perangkat tersebut, kamu harus mengecek kondisi tegangan listrik di masing-masing tempat yang akan kamu ini disebabkan tiap tempat memiliki besaran tegangan yang berbeda-beda. Sehingga perlu ada penyesuaian untuk memilih stabilizer yang adalah siapkan Test Voltage lalu ukur besar tegangan di sumbernya. Jika kurang dari 200 volt maka dapat dipasang stabilizer tersebut di dekat komputer yang kamu itu, jumlah dari stabilizer pun tergantung dari jumlah sistem komputer yang kamu pasang. Jika digunakan untuk keperluan warnet warung internet maka perlu menyediakan jumlah stabilizer yang lebih banyak sudah disiapkan, selanjutnya steker stabilizer dihubungkan ke stop kontak sebagai sumber tegangan arus listrik. Lalu perhatikan tombol stabilizer dalam kondisi mati atau itu, steker yang ada di monitor komputer dihubungkan ke stabilizer lalu tekan tombol stabilizer ke posisi hidup atau on. Terakhir hidupkan komputer hingga siap jenis StabilizerPada pembahasan sebelumnya telah disebutkan bahwa untuk dapat memasang stabilizer perlu adanya penyesuaian tegangan di tiap tempat. Kantor, rumah kamu, rumah tetangga kamu pastinya memiliki tegangan yang hal tersebut membuat banyak sekali terobosan-terobosan baru pada stabilizer. Akibatnya muncul berbagai macam jenis dari perangkat pendukung stabilizer tersebut dibedakan berdasarkan komponen penting yang dapat mensatbilkan tegangan di dalam perangkat dengan menggunakan putaran servo motor. Hal ini dilakukan dalam waktu 2 sampai 5 detik hingga akhirnya tegangan yang dihasilkan tetapi kelemahan dari perangkat ini adalah tidak memiliki rangkaian filter yang berguna jika terdapat gangguan arus listrik akibat surge hingga yang di dalamnya terdapat relay yang secara cepat memberikan tegangan yang stabil ke komputer. Hal ini disebabkan dari sifat relay yang sangat responsif untuk menerima sinyal jika ada tegangan listrik yang kurang tetapi di dalamnya masih belum memiliki filter. Sehingga range kestabilannya hanya kurang dari 5% dengan Digital Control sudah lebih canggih. Hal ini selain terdapat relay juga dilengkapi dengan triac atau yang disebut dengan istilah tyristor. Triac sendiri sebetulnya berfungsi untuk penguat dari fungsi relay dan sebagai saklar otomatis dalam sebuah dengan kecanggihannya yang lebih mutakhir adalah dengan menggunakan ferro resonant atau disebut pula dengan line conditioner. Kecanggihan tersebut didukung dengan selang waktu respon yang sangat cepat, yakni 0,04 detik hinggamencapai kestabilan ini didukung dengan adanya penambahan filter yang menggunakan komponen kapasitor dan trafo StabilizerSebelumnya telah dijelaskan bahwa fungsi utamanya adalah menghasilkan tegangan yang stabil untuk diberikan kepada hardware yang membutuhkan, salah satunya dari fungsi utama, stabilizer memiliki fungsi turunan atau fungsi lainnya, yakniMemperpanjang masa dari penggunaan alat-alat elektronika, terutama pada sistem komputerMenjaga power supply tetap stabilTerdapat filter untuk dapat meredam adanya kebisingan dan gangguan, terutama petirMelindungi alat elektronik dari tegangan sumber yang kurang dan lebihDapat mengurangi kerusakan komponen elektronik sehingga life time dapat dijagaSehingga dapat dirangkum bahwa pada akhirnya stabilizer dapat menjadi solusi alternatif untuk melindungi peralatan elektronik dengan biaya yang Kerja StabilizerSebenarnya perangkat ini juga memerlukan kondisi arus listrik. Dimana kondisi tersebut harus atau cara kerja dari stabilizer ditentukan dengan dua faktor dari nilai kapasitas dari sistem nilai kapasitas yang dimiliki oleh alat elektronik atau hardware yang akan dihubungkan ke stabilizer. Kedua, nilai kapasitas dari stabilizer itu dari sistem kerja yang terlihat pada gambar bahwa sumber listrik dari PLN akan masuk ke stabilizer agar tegangan listrik yang masuk ke dalam komponen atau alat elektronik berupa tegangan listrik yang tetapi, secara praktiknya bahwa banyak sekali kejadian yang terjadi pada kerusakan fungsi dari stabilizer. Hal ini disebabkan nilai kapasitas stabilizer yang dimiliki lebih kecil daripada nilai kapasitas dari sumber listrik yang KataNah, itu tadi penjelasan singkat mengenai pengertian stabilizer, cara kerja, dan fungsinya untuk kamu gunakan dalam PC artikel dari Klinik Tekno ini bermanfaat dan bisa membantu kamu dalam meningkatkan wawasanmu dalam dunia kelistrikan. Sebuah AC stabilizer memang ada umurnya, ada waktunya ia akan rusak. Apakah benar ia sulit diperbaiki? Sepertinya tidak juga. Bagi mereka yang ingin mencoba untuk memperbaikinya ada baiknya untuk mengikuti ulasan berikut ini. Apa yang akan diulas di sini adalah khusus untuk AC-stabilizer sistem relay. Tentang dan cara kerja AC-stabilizer. AC-stabilizer adalah perangkat elektronik yang berfungsi untuk menyetabilkan tegangan AC listrik sumber tenaga. AC-stabilizer diperlukan ketika tegangan listrik seringkali tidak stabil, kadang sedikit naik dan kadang sedikit turun. Sebagian perangkat listrik/elektronik masih bisa berfungsi dengan normal meskipun tegangan AC listrik turun misalnya dari 220V hingga 180V. Contoh yang paling umum tentang itu adalah pesawat televisi di mana rangkaian power supply-nya menerapkan sistem switching mode power supply SMPS otomatis yang mampu tetap bekerja optimal meskipun tegangan listrik turun hingga 170V. Namun sebagian perangkat listrik yang lain akan sangat terpengaruh jika tegangan listrik turun hingga ke level itu. Contoh yang paling jelas adalah lampu neon sistem trafo ballast. Lampu akan sulit untuk menyala jika tegangan listrik turun. Semua peralatan elektronik yang melibatkan transformator daya juga akan terpengaruh dan bekerja secara tidak optimal lagi. Di sinilah sebuah AC-stabilizer diperlukan. Semua AC-stabiliser konvensional yang bekerja langsung pada frekwensi listrik 50/60Hz termasuk yang menggunakan sistem relay pada prinsipnya adalah sebuah oto-transformator yang perpindahan koneksi pada tap-tap tegangannya dilakukan secara otomatis untuk tegangan output yang diperlukan mengikuti variasi level tegangan input. Tentang oto-transformator telah diulas sekilas dalam Mengenal transformator daya . Pada AC-stabilizer sistem relay pemindahan koneksi pada tap-tap transformator dilakukan oleh relay-relay yang dikemudikan oleh rangkaian pendeteksi tegangan. Jika tegangan input menaik rangkaian pendeteksi tegangan akan mengemudikan relay untuk menyambungkan output ke tap yang lebih rendah, dan jika tegangan input menurun maka rangkaian pendeteksi tegangan akan mengemudikan relay untuk menyambungkan output ke tap yang lebih tinggi. Ada banyak rancangan AC-stabilizer sistem relay, dari yang hanya menggunakan satu relay hingga yang menggunakan tiga atau empat relay. Semakin banyak relay yang digunakan akan semakin lebar jangkah variasi tegangan input yang mampu ditangani. Berikut ini adalah contoh skema rangkaian AC-stabilizer sistem relay yang banyak beredar di pasaran Pada gambar di atas diperlihatkan contoh skema rangkaian AC-stabilizer dengan dua relay. Rangkaian terdiri dari dua unit pendeteksi tegangan unit A dan unit B yang masing-masingnya mengemudikan sebuah relay. Di sini tidak disertakan nilai komponen dari rangkaian tersebut karena hanya sebagai contoh saja. Satu unit rangkaian akan menangani level tegangan turun mulai dari taraf tertentu, yaitu dengan mengemudikan relay untuk menyambungkan ke tap yang lebih tinggi. Sedangkan satu unit rangkaian lainnya akan menangani level tegangan naik mulai dari taraf tertentu, yaitu dengan mengemudikan relay untuk menyambungkan ke tap yang lebih rendah. Dengan cara seperti itu tegangan output berusaha dipertahankan agar berada pada level yang relatif tetap. Tegangan yang dideteksi sebenarnya adalah tegangan hasil penyearahan di antara kedua jalur input AC. Tegangan suplai untuk rangkaian pendeteksi diambil dari tap 1 dan tap 2, besar tegangan AC di antara kedua tap itu adalah sekitar 15 – 20V. Tegangan ini disearahkan menjadi DC oleh D2 dan diratakan oleh C2. Pendeteksian level tegangan ditentukan oleh diode zener Za pada rangkaian pertama dan Zb pada rangkaian kedua bersama dengan pengaturan trimpot VR1a dan VR1b. Ada hal penting yang perlu untuk dikemukakan bahwa setelan VR1a dan VR1b tidak perlu diubah-ubah. Jika diubah-ubah maka level pendeteksian tegangan naik atau tegangan turun akan melenceng dari yang telah ditetapkan oleh produsennya, untuk menyetelnya kembali cukup sulit supaya tepat. D2a dan D2b menyearahkan tegangan dari salah satu jalur input yang lain sehingga terdapat satu level tegangan yang akan dideteksi oleh Za dan Zb dengan pengaturan Vr1 dan VR2. Karena tegangan zener Za dan Zb berbeda, maka level tegangan yang akan dideteksi oleh kedua rangkaian pendeteksi itu masing-masingnya juga berbeda. Pada tegangan normal tidak naik dan tidak turun salah satu relay akan aktif. Jika tegangan turun maka relay yang aktif ini akan menjadi tidak aktif sehingga kontaknya menyambungkan ke tap yang lebih tinggi. Jika tegangan naik dari yang seharusnya, relay ini akan kembali aktif dan relay yang sebelumnya tidak aktif akan menjadi aktif lalu kontaknya menyambungkan ke tap yang lebih rendah, dengan demikian tegangan output dikembalikan ke level yang seharusnya. Kerusakan umum AC stabilizer. Di antara kerusakan yang sering terjadi pada kebanyakan AC-stabilizer sistem relay adalah masukan tegangan indikator menyala tetapi tegangan output tidak ada. masukan tegangan dan ada tegangan output, tetapi level tegangan output tidak normal terlalu rendah atau terlalu tinggi. total. Kerusakan pada poin pertama biasanya disebabkan oleh relay yang sudah rusak dan ini merupakan kerusakan yang paling sering terjadi. Relay yang rusak umumnya secara fisik sudah terlihat, yaitu rumah/casing plastiknya meleleh atau hangus di bagian tertentu. Relay yang sudah seperti ini perlu diganti tanpa harus melakukan pengetesan terlebih dahulu. Ketika melakukan penggantian, sebaiknya pilih relay yang berkwalitas baik meskipun relay aslinya mungkin berkwalitas kurang bagus. Kerusakan pada poin kedua dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu kontak relay yang sudah kurang baik atau ada komponen pada rangkaian pendeteksi tegangan yang rusak. Untuk memastikan masih baik atau tidaknya kontak relay perlu dilakukan pengetesan pada setiap relay. Caranya sudah diterangkan dalam Pengetesan Relay . Kemungkinan adanya komponen pada rangkaian pendeteksi tegangan yang rusak bisa diperiksa langsung pada rangkaian. Yang paling sering rusak adalah resistor R5 dan transistor T2 lihat gambar skema rangkaian di atas. Perlu dilakukan pengetesan untuk memastikan apakah komponen-komponen itu memang benar rusak ataukah tidak. Jika telah dipastikan rusak maka diganti dengan yang baru. Pada beberapa rancangan lainnya dioda D1 tidak disertakan sehingga terdapat kemungkinan coil relay putus akibat tegangan balik transien yang muncul di sekitar coil tersebut, padahal D1 berfungsi untuk mengkompensasi hal itu. Karena itu untuk rangkaian yang seperti ini relay juga perlu diperiksa karena ada kemungkinan ia tidak bekerja lantaran coil-nya sudah putus. Kerusakan pada poin ketiga dapat disebabkan oleh kabel AC kabel main-power yang sudah putus di dalam, kerusakan pada main-switch saklar on-off untuk power, atau kerusakan pada transformator. Namun prosedur standar untuk memeriksa kerusakan mati total adalah dengan memeriksa fuse/sikring terlebih dahulu. Bisa jadi tidak ada kerusakan, hanya fuse putus karena terbebani lebih. Fuse harus diganti dengan ukuran yang sama. Untuk daya 500W ukuran fuse adalah 2,5A dan untuk 1000W ukuran fuse biasanya 5A. Apabila fuse diganti dengan yang lebih besar maka ketika terjadi pembebanan lebih atau hubung-singkat di jalur output-nya transformator akan terancam ikut rusak... Jika fuse ternyata tidak putus, maka dilanjutkan ke pemeriksaan berikutnya. Kabel AC perlu diperiksa dengan Ohm-meter apakah kabel-kabel di dalamnya masih tersambung atau sudah putus sebagian. Jika sudah ada yang putus maka diganti dengan yang baru, tetapi apabila ternyata kabel AC masih baik maka kerusakan kemungkinan ada pada main-switch. Main-switch kemudian diperiksa untuk memastikan kerusakannya. Adapun kerusakan transformator ciri khasnya adalah putusnya fuse dan panas yang tinggi pada transformator. Setiap kali fuse diganti dengan ukuran yang sama akan kembali putus dan putus lagi meskipun stabilizer tidak dibebani dengan perangkat elektronik apapun. Adakalanya fuse tidak putus, tapi transformator terasa begitu panas meskipun baru sebentar diberi tegangan input 220V dan stabilizer belum dibebani dengan perangkat elektronik apapun. Ini juga gejala transformator rusak. Mengatasi transformator rusak agak sulit karena transformator untuk keperluan ini tidak dijual di pasaran umum. Cara yang paling memungkinkan adalah dengan membawanya ke tukang gulung trafo jika tidak bisa menggulungnya sendiri, atau... Ucapkan selamat tinggal pada AC-stabilizer... Yah... namanya juga usaha! Happy repairing! Cara mengatasi gangguan tegangan listrik yang tidak stabil pada instalasi listrik rumah dapat menggunakan Stabilizer Listrik atau AVR – Automatic Voltage Regulator, AVR atau Stabilizer listrik akan mendeteksi jika terjadi perubahan tegangan listrik naik maupun turun akan segera kurang dari 1 detik distabilkan ke posisi normal secara otomatis, sehingga AVR – Automatic Voltage Regulator atau Stabilizer Listrik disebut juga penstabil tegangan listrik secara otomatis. Tegangan listrik yang tidak stabil dapat mengganggu kinerja peralatan listrik dan elektronik sehingga mereka tidak bekerja secara maksimal, bahkan pada sebahagian perangkat dapat terjadi kerusakan yang fatal, contoh umum akibat dari tegangan listrik yang tidak stabil dapat mengakibatkan AC – Airconditioning tidak dingin, pada Pompa Air tidak dapat mengeluarkan air dll. Hati-hati dalam memilih Stabilizer Listrik, AVR – Automatic Voltage Regulator atau Stabilizer Listrik yang bagus memiliki spesifikasi seperti dibawah ini Input Voltage 140 V – 240 Output Voltage 220 V +/-2% System Servo Motor Repon Time < 1 Sec Power Output Maksimum 80% Digital Display Soft Start AWBS Auto Cut Off H/L Voltage LED Indicator By Pass Switch Tentang diatek Distributor Electrical equipment Pos ini dipublikasikan di Anti Lonjakan Tegangan Listrik Ekstrim, Cara Memoerbaiki AC, jual stabilizer, Jual Stabilizer Bagus, Jual Stabilizer Murah, Jual Stabilizer Murah Bagus, Servis AC, Solusi AC Tidak Dingin, stabilizer listrik, Stabilizer Listrik Bagus, Stabilizer Listrik Murah, stabilizer listrik rumah, Stabilizer Matsuyama, Stabilizer Murah Bagus, Tegangan Listrik Tidak Stabil, Uncategorized dan tag automatic voltage regulator, avr, cara memperbaiki ac tidak dingin, instalasi listrik, mengatasi gangguan listrik, micro control, smart control, tegangan listrik tidak stabil. Tandai permalink.